Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan preferensi pelanggannya, Grab, platform on-demand, meluncurkan layanan bernama Quiet Ride yang memungkinkan penumpang untuk memilih tingkat percakapan selama perjalanan.
Grab mengklarifikasi di situs web perusahaan mereka bahwa Quiet Ride akan memberikan pemberitahuan kepada pengemudi kapan pun penumpang memilih opsi perjalanan minim percakapan. Layanan ini tidak akan dikenakan biaya tambahan.
Grab memberi tahu pengguna bahwa pengemudi yang ditugaskan untuk perjalanan Quiet Ride mungkin akan tetap melakukan beberapa percakapan singkat, seperti mengkonfirmasi detail perjalanan atau meminta izin untuk menyalakan radio.
Layanan Quiet mode tersebut belum tersedia di Indonesia dan baru diperkenalkan di beberapa negara ASEAN seperti:
- Singapura,
- Malaysia,
- Thailand,
- Filipina, dan
- Vietnam.
Dalam hal kinerja, laporan menunjukkan bahwa nilai penjualan bruto (gross merchandise value/GMV) dari segmen mobilitas Grab telah meningkat sebesar 105 persen year-on-year (yoy) menjadi US$1,09 miliar (sekitar Rp16,5 triliun) pada kuartal III/2022. Pendapatan perusahaan juga meningkat sebesar 101 persen yoy, dari US$88 juta (sekitar Rp1,34 triliun) menjadi US$176 juta (sekitar Rp2,7 triliun).
Grab mengklaim bahwa jumlah mitra pengemudi aktif rata-rata pada kuartal III/2022 meningkat sebesar 80 persen dibandingkan dengan jumlah pengemudi aktif pada kuartal IV/2019 sebelum pandemi Covid-19.
Dengan layanan seperti Quiet Ride, Grab terus menunjukkan kesiapan mereka untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengembangkan bisnis mereka.