Monopoly VS Collaboration

Monopoly VS Collaboration

Beberapa pekan terakhir ada polemik soal Presiden Amerika Serikat (AS) Trump dengan Huawei. Trump dengan executive order-nya yang memerintahkan perusahaan-perusahaan asal negeri Paman Sam untuk tidak berkerjasama dengan beberapa perusahaan asal Tiongkok, salah satunya Huawei. Kebijakan ini membuat Google terpaksa mencabut servis Google Play di beberapa perangkat Huawei yang terbaru, mengingat Huawei berada pada posisi ke-3 di pasar dunia[1] kebijakan tersebut berpengaruh terhadap pasar ponsel degan para pemilik ponsel Huawei. Polemik ini sudah selesai setelah pertemuan Xi Jinping dengan Trump di G20 Osaka Summit pada pertengahan juni lalu.

Pada tulisan ini tidak akan membahas dampak dari kebijakan tersebut melainkan tentang Trump semenjak menjabat sebagai Presiden Amerikas Serikat menggalangkan kebijakan “America First”, tindakan trump ini merupakan kebijakan untuk memonopoli seluruh lini usaha. Apakah kebijakan monopoli tersebut tepat? JIka dikaitkan dengan starup, apakah startup harus melakukan monopoli? Jawabannya tergantung pada sudut pandang yang diambil. Apa definisi monopoly?


Monopoly : “Market situation where one producer (or a group of producers acting in convert) control supply of a good or service”[2]

Dari definisi diatas, kata kuncinya adalah control supply of a good or service. Pada beberapa kasus perusahaan besar seperti Google dan Startup Unicorn seperti Go-jek, monopoli dapat dikatakan benar jika tujuannya untuk menjaga pasar. Tapi dalam kasus ini Google dan Go-jek tetap menerima dan membuka peluang kolaborasi walaupun tetap dalam circle mereka. Mereka sadar jika perusahaan memonopoli bisnisnya akan kalah saing dengan perusahaan yang membuka dirinya untuk kolaborasi.

Apa definisi kolaborasi?


Collaboration : “General : Cooperative arrangement in which two or more parties (which may or may not have any previous relationship) to work together”[3]

Kolaborasi merupakan kerjasama antara dua atau lebih untuk berkerja bersama dan saling berbagi tujuan Bersama. Dari kolaborasi dapat menghasilkan banyak peluang, dapat membentuk tim baru dan membuat perusahaan baru, Seperti yang dilakukan Go-jek dengan Halodoc.

Berikut ini fase-fase kolaborasi :


Kolaborasi memiliki banyak model kerjasama, salah satunya Penta-Helix atau (ABCGM)[4]


Yaitu kerjasama antara lima sektor yang saling keterkaitan, lima sektor ini ialah A : Academic atau dalam hal ini Universitas, lalu B : Business merupakan Bisnis swasta atau Startup, lalu C : Community ialah Komunitas, lalu G : Government ialah Pemerintah, dan terakhir M : Media. Dari lima sektor ini dapat berkolaborasi masing masing atau salah satu diantara sektor tersebut.

Berikut ini model kolaborasi Startup :

1. Team Sharing

Dengan team sharing, startup dapat berbagi tim atau karyawan dengan startup lain untuk saling menguatkan dan membangun ekosistem startup yang baik contohnya Bukalapak yang berbagi tim dengan Kitabisa.com. Keunggulannya setelah melakukan team sharing Bukalapak ini menjadikan kitabisa.com sebagai platform crowdfunding / donation no 1 di Indonesia.

2. Project Sharing

Adalah dua atau lebih startup yang saling membagi peran dalam melakukan pekerjaan, seperti Gojek dengan Halodoc. Halodoc merupakan platform yang menyediakan konsultasi seputar kesehatan dan obat-obatan sedangkan gojek adalah platform menyediakan jasa pengiriman obat. Project sharing ini membantu kedua startup agar saling menguntungkan satu sama lain.

3. Event

Model kolaborasi ini yang paling sering dilakukan oleh beberapa startup. Contohnya event kolaborasi yang dilakukan Cubic dengan Indonesia Fund Fest 2019. Selain itu Cubic juga sering melakukan event kolaborasi dengan sektor seperti pemerintah, kampus dll, salah satunya yaitu event kerjasama dengan DPMPTSP Kota Bandung untuk Business Matching 2018 dan 2019, Cubic berkerjasama dengan Enhaiiprenerur STP NHI Bandung untuk event Coaching Clinic dan Cubic berkerjasama dengan Pemkot Cimahi untuk melakukan pembinaan tenant Cimahi Technopark.

Dari semua penjelasan diatas, kolaborasi memiliki lebih baik digunakan dibandingkan monopoli khusunya untuk startup yang masih pada fase awal. Hal ini sejalan dengan nilai yang CUBIC terapkan pada setiap program-program berkaitan dengan tenant CUBIC. so let’s collaborate.



[1] : https://inet.detik.com/business/d-4439137/5-penguasa-pasar-ponsel-dunia

[2] : http://www.businessdictionary.com/definition/monopoly.html

[3] : http://www.businessdictionary.com/definition/collaboration.html

[4] : https://www.researchgate.net/publication/330030875_Strategy_of_Entrepreneurship_Creative_Economy_Development_through_District_Mapping_in_Bandung_City


  • Share: