
OpenAI, perusahaan yang mengembangkan chatbot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT, mencetak rekor pendapatan tahunan.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa OpenAI akan mencatatkan pendapatan total sebesar 1,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 24,75 triliun pada tahun 2023. Ini adalah peningkatan signifikan sebesar 5.700 persen dari pendapatan tahunan OpenAI sebesar 28 juta dollar AS pada tahun 2022. Per pertengahan Oktober, OpenAI dilaporkan mencatatkan pendapatan sebesar 1,3 miliar dollar AS, yang menunjukkan peningkatan sebesar 20 persen menjadi 1,6 miliar dollar AS selama dua bulan sisa 2023 (November-Desember).
Dua orang yang mengetahui masalah ini memberikan informasi tentang statistik yang menunjukkan bahwa OpenAI telah menghasilkan lebih banyak uang sejak peluncuran langganan ChatGPT Plus pada Februari 2023.
Karena banyaknya permintaan, OpenAI menyetop pendaftaran ChatGPT Plus baru selama satu bulan (pertengahan November hingga pertengahan Desember 2022).
Dengan langganan bulanan 20 dollar AS (sekitar Rp 309.000) ChatGPT Plus menawarkan fitur tambahan seperti chatbot yang lebih pintar dan prioritas akses ChatGPT saat jam sibuk.
Perusahaan yang dipimpin oleh CEO Sam Altman ini dianggap berhasil mempertahankan gelombang pertumbuhan yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah langganan penggunanya.
ChatGPT saat ini memiliki sekitar 180,5 juta pengguna, dan situsnya menerima 1,7 miliar kunjungan pada Oktober 2023.
Data terbaru menunjukkan bahwa OpenAI memiliki kemampuan untuk menghasilkan pendapatan setidaknya 130 juta dolar AS per bulan, atau kira-kira Rp 2 triliun.
Investor mungkin tertarik dengan kemajuan OpenAI yang positif ini. Karena itu, OpenAI sedang mencari dana baru, menurut Bloomberg. Menurut ITHome, firma riset pasar CB Insights, mereka ingin mendapatkan valuasi 100 miliar dollar AS atau lebih, atau lebih. Jika itu berjalan sesuai rencana, OpenAI akan menjadi startup paling bernilai kedua di Amerika Serikat, tepat di belakang SpaceX milik Elon Musk, menurut WCCF Tech dari KompasTekno.
Rekor pendapatan tahunan OpenAI ini muncul setelah pemecatan CEO Sam Altman yang mendadak pada November lalu, disertai dengan ancaman resign massal karyawan dan pergantian dewan direksi. Namun, startup teknologi yang sedang berkembang ini terus membukukan keuntungan keuangan.
source : kompas.com
image : businessinsider.com